Selasa, 20 November 2012

Bosowa Bangun Pabrik Baru


Sel, 20/11/2012 
Kebutuhan semen nasional semakin meningkat seiring dengan geliat pembangunan infrastruktur di tanah air. Konsumsi semen tumbuh 17,7 persen tahun ini, sementara pertumbuhan produksi kurang dari 10 persen. Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, pada acara peletakan batu pertama Klin Plant Line 2 atau pabrik PT Semen Bosowa, Senin, 19 November 2012, di Kabupaten Maros.

Selanjutnya dikatakan, setidaknya dibutuhkan minimal tiga pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton pertahun untuk menutup kebutuhan tersebut, selain PT Semen Tonasa dan  Semen Gresik. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), realisasi penjualan semen nasional sepanjang 2011 mencapai 49,2 juta ton atau tumbuh 12,8 persen dibandingkan penjualan 2010. Realisasi penjualan tahun lalu melampaui target 48 juta ton yang sudah direvisi dari awal 2011 sebesar 46 juta ton.

Sedangkan realisasi pertumbuhan penjualan terutama ditopang tumbuhnya penjualan semen untuk pasar domestic sebesar 17,7 persen menjadi 48 juta ton. Untuk pasar ekspor turun 56,6 persen menjadi 1,25 juta ton. Kita memang membutuhkan lebih banyak pabrik semen. Apa yang dilakukan manajemen Bosowa Corporation sangat membantu percepatan infrastruktur terutama karena Bosowa ini bermain di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang membutuhkan distribusi lebih cepat, kata Susanto.

Chief Executive Officer (CEO) PT Semen Bosowa Erwin Aksa mengatakan, pihaknya mengivenstasi senilai USD310 juta (sekira Rp3 Triliun) di Maros, Sulsel. Dana ini, akan digunakan untuk pembangunan Klin Plant Line 2 atau pabrik tahap dua yang memproduksi bahan baku semen yakni klinker sebesar 5,2 juta ton pertahun. “Saat ini total produksi Semen Bosowa sebesar 3,2 juta ton per tahun. Kita perkirakan, bila Klin Plan Line 2 ini tuntas pada 2014, maka produksi semen Bosowa keseluruhan akan mencapai 10 juta ton per tahun pada 2015.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, mengaku bangga dengan hadirnya industri semen tersebut. Karena itu, selaku kepala pemerintahan, dirinya wajib menjaga keberlangsungan industri di Sulsel. Sulsel adalah tempat yang paling aman, untuk mengembangkan industri apa saja. Pembangunan industri tersebut, lanjutnya, menjadi bagian dalam mewujudkan Sulsel sebagai pilar utama pembangunan di Indonesia. Apalagi, Sulsel saat ini, menjadi tempat berkoordinasi provinsi lain yang ada di KTI.

Hr/Tn (Selasa 20 November 2012)

Sumber: http://www.sulsel.go.id/content/bosowa-bangun-pabrik-baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar