Selasa, 07 Februari 2012

BISNIS HORTIKULTURA: Sulsel Targetkan Produksi Cabe 50.000 Ton

Selasa, 07 Februari 2012


MAKASSAR : Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura Sulawesi Selatan menargetkan produksi cabe tahun ini dapat mencapai lebih dari 50.000 ton yang sebagian untuk memenuhi pasar kawasan timur Indonesia.

Kepala Bidang Tanaman Holtikultura Dinas Pertanian (Distan) Sulsel Fitriani mengatakan target produksi cabe tahun ini akan bisa diralisasikan setelah Sulsel memperoleh alokasi anggaran dari pemerintah pusat untuk delapan kabupaten sentra produksi cabe di daerah ini.

“Dana sebesar Rp2 miliar tersebut akan digunakan untuk pengadaan lahan, sarana produksi serta pengembangan kawasan,” ujarnya, hari ini (07/02).

Adapun kabupaten yang mendapatkan dana pengembangan kawasan peningkatan produktivitas hortikultura itu mencakup Maros, Barru, Sidrap Pinrang, Wajo, Bantaeng, Sinjai, dan Enrekang.

Dengan adanya bantuan tersebut, luas tanam cabe tahun 2012 akan mencapai 12.000 hektare (ha) atau meningkat sekitar 25% dari luas tanam tahun sebelumnya yang hanya 9.000 ha.

Pengembangan kawasan cabe di 8 kabupaten diharapkan akan memacu produksi cabe tahun ini yang tidak sekadar mampu memenuhi kebutuhan cabe di Sulsel yang mencapai 30.000 ton per tahun, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya kawasan timur Indonesia. “Kami juga berharap dapat mengekspor cabe [mulai] tahun ini,” tegas Fitriani.

Berdasarkan data Distan Sulsel, pada tahun 2011, Sulsel telah mengekspor hasil pertanian hortikultura untuk tanaman sayuran ke Singapura, meskipun dengan volume yang masih sangat kecil.

Pada tahun ini, Sulsel menargetkan ekspor buncis ke Singapura dengan volume sekitar 550 ton, sementara ekspor cabe tercatat 1 ton ke negara tujuan ekspor yang sama.

“Meski untuk saat ini fokus untuk cabe dan buncis, kami juga menjajaki ekspor hasil tanaman hortikultura lainnya seperti wartel, kol, tomat serta buah-buahan yang pengirimannya melalui laut, karena selama ini, ekspor buncis dan cabe dengan tujuan Singapura melalui udara, dan tidak mungkin kita ekspor komoditas lainnya juga melalui udara,” jelas Fitriani.

Kendati demikian, keterbatasan infrastruktur menjadi salah satu penhambat untuk melakukan kegiatan ekspor komoditas tanaman hortikultura selain cabe dan buncis.

Sementara itu, harga komoditas cabe di tingkat pedagang saat ini relatif stabil di kisaran Rp14.000 per kg, dan untuk di tingkat petani berada di kisaran Rp9.000-Rp10.000 per kilogram. (k56/Bsi)


Sumber : http://www.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar