Senin, 27 Februari 2012

Impor Buah- Karantina Tunggu Kepastian Mentan


Senin, 27 Februari 2012
MAKASSAR – Rencana pemerintah menjadikan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai pusat pintu masuk buah dan sayuran impor pada Maret 2012,terancam diundur.

Ancaman pengunduran tersebut menyusul penolakan dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan alasan kebijakan itu dikhawatirkan akan mengganggu buah dan sayuran local di Sulsel. Penanggungjawab Badan Karantina Pertanian Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Nasruddin,menyebutkan, rencana tersebut saat ini dikaji ulang oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta. “Berhubung ada penolakan dari Pak Gubernur,maka rencana ini dikaji ulang oleh Mentan. Kamibelumtahuhasilnya.Kami hanya pelaksana di lapangan,” ujar Nasruddin kemarin.

Dia menyebutkan, saat ini Badan Karantina Pertanian telah mempersiapkan segara kelengkapan dan fasilitas terkait rencana masuknya buah dan sayuran impor tersebut. Beberapa fasilitas yang disiapkan Badan Karantina Pertanian di antaranya gudang pendingin sebagai tempat penyimpanan buah dan sayuran impor agar tetap segar. Dipilihnya Makassar sebagai pintu masuk buah dan sayur impor ini sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 89/2011 tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan Sayuran Segar ke Dalam Wilayah RI.

Selain Makassar, terdapat tiga lokasi lainnya yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat,yakni Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara; Bandara Soekarno- Hatta,Tangerang; dan PelabuhanTanjung Perak,Surabaya. Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo secara tegas menolak masuknya komoditi impor di Sulsel. Syahrul mengambil kebijakan itu dengan alasan saat ini para petani di daerah tengah berusaha keras meningkatkan produksi buah dan sayuran impor. Bahkan,Gubernur mengancam akan melakukan razia dan penyitaan komoditi impor jika diberlakukan di Makassar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar