RABU, 07 MARET 2012

MAKASSAR,
– Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggandeng
Universitas Indonesia Makassar (UIM) untuk melakukan evaluasi kinerja
guru setelah adanya sertifikasi yang dikeluarkan pemerintah.
Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulsel, Idrus Hafid,
mengatakan, pihaknya sengaja menggandeng UIM dalam evaluasi tersebut
karena UIM bukan perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi guru.
“Ini
sebagai upaya agar dalam evaluasi ini, yang menilai tetap netral,
karena UIM tidak masuk sebagai penyelenggaran sertifikasi guru. Jadi,
ini metodenya adalah studi kasus dari masukan Persatuan Guru Seluruh
Indonesia (PGRI) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulsel,” kata
Idrus Hafid, di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 6 Maret.
Studi
kasus ini, kata dia, untuk mengevaluasi kinerja guru setelah menerima
sertifikasi dan telah menjadi salah satu program prioritas pada 2012.
“Parameter yang telah ditetapkan dalam studi kasus ini di antaranya kualitas guru dalam mengajar anak didiknya dan jalur guru dalam memperoleh sertifikasinya.Sementara jalur sertifikasi guru itu kan ada yang melalui pelatihan satu minggu ada juga sampai tiga atau empat bulan,” terangnya.
“Parameter yang telah ditetapkan dalam studi kasus ini di antaranya kualitas guru dalam mengajar anak didiknya dan jalur guru dalam memperoleh sertifikasinya.Sementara jalur sertifikasi guru itu kan ada yang melalui pelatihan satu minggu ada juga sampai tiga atau empat bulan,” terangnya.
Selain
itu, masih kata dia, masih ada parameter lain yang akan digunakan dalam
studi kasus tersebut adalah guru mana yang menerima sertifikasi apakah
guru kelas atau guru bidang studi.
Diketahui
sebelumnya, berdasarkan dari data PGRI, secara keseluruhan total jumlah
guru yang ada Sulsel sebanyak 83 ribu orang, dan 23 ribu orang di
antaranya telah disertifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar