Rabu, 04 April 2012

Presiden SBY Minta Gubernur Berhemat


Rabu, 04 April 2012
Image

Seorang petugas SPBU mengisi BBM jenis premium ke kendaraan pelanggan di sebuah SPBU di Makassar, kemarin. Premium kini makin diburu setelah harga Pertamax naik Rp10.950 per liter.

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada seluruh gubernur untuk melakukan penghematan dalam berbagai aspek.Kebijakan ini diambil untuk menyikapi penundaan kenaikan harga BBM. “Presiden meminta para gubernur merumuskan langkah awal dan menyatukannya sebagai kebijakan bersama diseluruh daerah,” kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Kantor Kepresidenan, Jakarta,kemarin.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini, instruksi Presiden menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus APPSI untuk melakukan perumusan-perumusan awal pada setiap provinsi. “Nantinya semua rumusan itu disatukan dan insya Allah akan dipertemukan bentuk-bentuk apa yang harus menjadi pendekatan agar BBM bersubsidi yang tidak naik ini diiringi dengan langkah penghematan pemerintah,”tandasnya.

Presiden SBY kemarin siang menerima pengurus APPSI yang diketuai Syahrul Yasin Limpo.Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam itu, Presiden menerima laporan kepengurusan yang baru terpilih pada Desember 2011. Pada kesempatan itu Syahrul didampingi Wakil Ketua Bidang Pemerintahan APPSI Soekarwo,Wakil Ketua Bidang Ekonomi Rusli Zainal, Koordinator Daerah Jawa Ratu Atut Chosiyah, Koordinator Daerah Kalimantan Awang Faruk, dan Koordinator Daerah Sumatera Alex Noerdin.

Pada pertemuan itu, Presiden meminta agar gubernur selalu melakukan monitoring dalam pelaksanaan aktivitas pemerintahan, kemasyarakatan, dan pembangunan. Presiden juga meminta kepada seluruh gubernur untuk lebih sering berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Kini,pemerintah sudah menyiapkan aturan penghematan energi setelah kenaikan harga BBM bersubsidi batal dilakukan pada 1 April lalu.

Aturan itu akan mempertegas pelarangan peng-gu-naan BBM bersubsidi bagi mobil berplat merah. Selain itu, pemerintah juga akan melarang penjualan BBM bersubsidi oleh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tempattempat elite. “Di rumah-rumah seperti kompleks perumahan elite di Pondok Indah kan orang kaya semua di situ. Itu pompa bensinnya hanya pertamax, enggak ada premium di situ,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),Jero Wacik, seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta,kemarin.

Dia menuturkan, aturan itu akan mempertegas Instruksi Presiden No 2 Tahun 2008 soal penghematan penggunaan energi dan air di lembaga pemerintahan. Menurutnya, penghematan perlu dilakukan agar pemerintah bisa menjaga konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota APBNP 2012 sebesar 40 juta kiloliter. “Akan saya buat nanti surat keputusannya. Kalau penghematan inpresnya sudah ada, tinggal kita tindak lanjuti lebih keras,”ujar menteri asal Partai Demokrat ini.

Demi memperketat penghematan energi, lanjut Jero, akan dilakukan pengawasan serentak di tempat-tempat tertentu seperti di SPBU serta pengawasan gedung-gedung pemerintahan dan swasta.Nanti akan ada inspektur penghematan yang bertugas memastikan instruksi penghematan energi dijalankan.

“Jadi misalnya keliling kota jam 10-11 malam kalau ada gedung yang masih menyala lampunya, akan digedor pintunya dan kita suruh matikan lampu.Ini wajib bagi semua gedung pemerintah dan swasta,” tambahnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga akan menyampaikan pidato tentang penghematan dalam waktu dekat. Dengan seruan ini, Jero berharap BBM bersubsidi benar- benar digunakan oleh warga yang berhak.rarasati syarief/ maesaroh 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar