Rabu, 04 Juli 2012

Mobil Moko Dapat Suntikan Rp2,5 Miliar


Rabu, 04 Juli 2012

MAKASSAR – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengembangkan mobil lokal, Moko mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana memberikan bantuan anggaran Rp2,5 miliar untuk pengembangan industri mobil Moko.

Bantuan tersebut akan digunakan untuk pengadaan teknologi stamping atau alat cetak body kendaraan mobil Moko.Dengan demikian,proses pembuatan body kendaraan tersebut bisa lebih praktis. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo mengungkapkan, Kemenperin juga telah melakukan peninjauan langsung di proses pembuatan mobil Moko di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Logam di Kawasan Industri Makassar (KIMA) Jalan Ir Sutami Makassar.

“Setelah peninjauan itu,kita dijanjikan akan diberi bantuan senilai Rp2,5 miliar untuk proses percetakan body mobil Moko. Ini apresiasi pusat terhadap usaha Pemprov Sulsel menciptakan mobil lokal,” ungkapnya kepada SINDO, kemarin. Irman mengaku, bantuan tersebut direncanakan akan dikucurkan pada Agustus mendatang. Untuk tahap awal, beberapa teknisi Moko terlebih dahulu diajarkan mengenai teknologi percetakan body mobil ini.

Sekadar diketahui, awal 2011 lalu, pengadaan mobil nasional Moko sebanyak 50 unit menggunakan anggaran hingga Rp18,2 miliar dan Rp3 miliar di antaranya dianggarkan pada APBD Sulsel.Pengerjaan awal melibatkan PT Industri Kereta Api Nasional (PT INKA) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Kemudian pada 2012, Pemprov Sulsel menargetkan pembuatan mobil Moko sebanyak 40 unit dan langsung dipasarkan ke sejumlah UKM di kabupaten/ kota.Anggaran ini masih menggunakan APBD.

“Kalau tahun 2011 dan 2012 kita masih gunakan APBD, tahun 2013 kita berencana tidak lagi gunakan APBD. Kita akan minta kerja sama lembaga pembiayaan untuk produksi Moko ini, sehingga bisa mandiri,” katanya di Kantor Gubernur Sulsel kemarin. Kendati demikian, lanjut Irman, untuk penjualan Moko tersebut masih bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (Perusda), sehingga masih memberikan pemasukan bagi daerah.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan penjajakan dengan PT Barawaja untuk kebutuhan besi baja pembuatan Moko. “Sedangkan mesinnya, kita masih kesulitan dalam pembuatannya. Tapi kita berusaha, minimal 30% kita yang merakitnya. Sekarang ini produksinya masih dari China,”tambahnya. Mobil Moko ini dirancang sebagai sarana pendukung pembangunan di daerah pelosok, seperti pada program pendidikan dan kesehatan gratis Pemprov Sulsel dalam bentuk perpustakaan dan puskesmas keliling di daerahdaerah terpencil. ● wahyudi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar