Kamis, 09 Agustus 2012

Gubernur Lobi Percepat Infrastruktur Sulsel


Gubernur Sulsel, H Syahrul  Yasin Limpo, Rabu, 8 Agustus 2012 terus melakukan lobi ke pemerintah pusat, khususnya Menteri Perhubungan, untuk mempercepat beberapa  mega proyek infrastruktur yang telah direncanakan di Sulawesi Selatan. Karena itu, beberapa pengembangan infrastruktur di Sulsel pada Sidang Kabinet Terbatas yang dipimpin langsung Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Jakarta, baru-baru ini.

Lanjut dikatakan, dalam rapat membahas bagaimana mempersiapkan interkoneksitas antara provinsi dan ibu kota provinsi lainnya. Itu menjadi prioritas, terutama untuk pemanfaatan airport dan pelabuhan yang ada. Oleh karena itu, Sulsel termasuk dengan provinsi yang memiliki airport cukup banyak, dan itu pemanfaatannya bisa di maksimalkan. Tetapi, khusus untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI), menjadi konsen Pemerintah Pusat untuk lebih banyak memberikan orientasi anggaran ke depan agar perhubungan laut bisa menjadi interkoneksi yang kuat. Termasuk, kesiapan kereta api yang ada di Sulawesi Selatan, khususnya yang baru menandatangani MoU dengan pemerintah pusat yakni Sulsel.

Diharapkan, pemerintah provinsi lain bisa mengikuti apa yang telah kita lakukan di Sulsel. Memang investasinya tidak sampai di Sulsel saja, di harapkan 2014-2015 nanti interkoneksi antar pulau itu bisa dilakukan maksimal. Selain, memperkuat hubungan Sulsel untuk prioritas penerbangan udara, juga dilakukan interkoneksitas nasioanl, dimana pusat pengembangannya ada di Sulsel. Pelabuhan yang ada di Makassar, Newport yang ada di Makassar akan dikembangkan sangat luas dan diharapkan bisa maksimal. Khususnya, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar akan dikembangkan. Tidak hanya itu, pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar juga sudah dimasukkan dalam orientasi blue print perencanaan.

Sementara, koneksitas jalan darat juga kita bahas. Khususnya perluasan dan peningkatan jalan dari Maros ke Bone, itu jadi prioritas kita. Proyek infrastruktur lainnya yang dilobi ke pusat adalah pengembangan Pelabuhan Parepare menjadi pelabuhan internasional. Pasalnya, pelabuhan di Makassar sudah dianggap sangat penuh bahkan menuju kejenuhan. Terkadang dalam satu hari ada 20 kapal yang harus menunggu antrian masuk di pelabuhan. Ke depan, pengembangan pelabuhan diharapkan sudah ada di alternatif-alternatif. Saya tidak mau buru-buru menyampaikan apa yang menjadi justifikasi kita karena akan terjadi kontraksi-kontraksi yang tidak dibutuhkan. Oleh karena itu, kita menunggu perkembangan karena pelabuhan dan airport itu termasuk kereta api, gubernur hanya menjadi pelaksana strategis lapangan, domain ada di Menteri Perhubungan.

Nh/Rs  (Kamis, 9 Agustus 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar