MAKASSAR, --Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta seluruh
masyarakat Sulawesi Selatan agar tidak trauma atas insiden bom yang
dialaminya pada Minggu pagi lalu di depan Monumen Mandala, Makassar.
Menurut Syahrul YL, Pilgub seharusnya tidak membuat masyarakat menjadi
cemas. “Insiden itu benar-benar membuat kita semua takut,” katanya saat
membuka Festival Mappalili di Kawasan Kali Bersih, Pengkep, Senin, 12
November.
“Pilgub jangan pernah membuat orang cemas. Ini bukan apa-apa, takutnya
masyarakat jadi trauma dan takut yang berdampak pada tingkat partisipasi
pemilih,” sambung Syahrul.
Dia mengatakan bahwa Pemilukada hanya sementara sehingga tidak boleh
mengorbankan masyarakat demi kepentingan politik. “Indonesia luar biasa
melihat Sulsel. Karena itu kita jaga. Jangan karena pilkada, membuat
orang takut atau cemas. Pemimpin yang baik bukan memikirkan dirinya,
tapi memikirkan rakyat,” jelasnya.
Mantan Bupati Gowa ini mengakui jika dirinya mungkin saja jadi target
pembunuhan. Tapi, bukan hal itu yang ia takutkan melainkan dampak yang
lebih besar atau jatuhnya korban yang dalam jumlah banyak.
“Saya mungkin jadi target. Saya tidak ada masalah, yang masalah adalah
ratusan ribu warga Makassar ada di sekitar Saya. Kalau ledakan itu
terjadi, berapa banyak korban jiwa melayang,” tuturnya.
Dia berharap insiden yang hampir merenggut nyawanya tersebut bisa diusut
tuntas oleh pihak kepolisian. “Kami percaya polisi bisa mengusut tuntas
insiden ini. Kami serahkan sepenuhnya ke polisi,” paparnya.
Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid, ikut menyampaikan keprihatinannya
terhadap insiden yang menimpa Syahrul. “Saya harap polisi bisa
menuntaskan persoalan tersebut dan bisa mengungkap siapa aktor di balik
upaya pembunuhan terhadap Gubernur Sulsel,” imbuhnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang mengharapkan agar kasus
pelemparan bom high explosive itu secepatnya terungkap. Wagub dimintai
tanggapan oleh wartawan usai memimpin upacara Hari Kesehatan Nasional
ke-48 di SPN Batua Makassar, kemarin.
Agus menyatakan bahwa kasus ini tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja
sebelum terungkap ke publik alasan dan motif pelaku. Agus menyadari
keingintahuan publik sangat tinggi tentang penanganan kasus ini. Karena,
kasus seperti itu sangat berimplikasi dengan kondisi keamanan dan
ketertiban di Sulsel yang selama ini sudah sangat kondusif.
“Jika kasus pelemparan bom yang diarahkan ke Gubernur Sulsel itu tak
segera dibongkar motifnya oleh kepolisian dalam waktu cepat, maka Saya
khawatir para pelaku dunia usaha yang ada di Sulsel akan diliputi rasa
keraguan untuk menanamkan investasinya di daerah ini. Selain itu,
teror-teror seperti itu juga bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
suatu daerah. Untuk itulah, kasus pelemparan bom yang mengarah ke
Gubernur Sulsel itu mesti diungkap siapa dalang di baliknya,’’ terang
Agus.
Sementara Ketua DPRD Sulsel Moh Roem mempertanyakan peristiwa percobaan
pembunuhan Syahrul YL yang tiba-tiba disimpulkan pihak kepolisian
sebagai hal yang sama dengan peristiwa teror di Poso, Sulawesi Tengah.
Menurut politisi Partai Golkar ini, antara Poso dan Monumen Mandala
berbeda konteks masalahnya. Besar kecilnya peristiwa di Monumen Mandala,
tidak bisa dilepaskan dari kondisi Sulsel yang sementara bersiap-siap
melaksanakan pemilihan gubernur.
“Apalagi kegiatan (jalan santai) kemarin bukan satu-satunya. Kan ada
juga kegiatan lain di Karebosi, kenapa Pak Syahrul yang diserang? Tapi
kita tetap bersyukur doa kita masih diterima, masih dilindungi Tuhan,”
tanyanya di Gedung DPRD Sulsel, kemarin.
Meski begitu, lanjut Roem, peristiwa percobaan peledakan bom itu patut
dicermati. Dia berharap insiden tersebut bisa menjadi momen untuk
meningkatkan kewaspadaan semua pihak. Dia memastikan partainya dan tim
pemenangan Sayang tidak berhenti beraktifitas dengan adanya peristiwa
tersebut.
“Mudah-mudahan ini juga membuat kita tersadar jangan ada pihak yang
memancing di air keruh. Ini bisa menjadi malapetaka di bangsa Kita.
Karena Kita terlalu mudah terprovokasi mengambil inisiatif yang pada akhirnya merugikan Kita semua,” jelasnya. (del/tan)
Sumber: http://cakrawalaberita.com/metro-makassar/jangan-trauma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar