Jumat, 24 Februari 2012

Bantaeng Miliki Laboratorium Kultur Jaringan



Jumat, 24 Februari 2010

BANTAENG--: Laboratorium Kultur Jaringan pertama di luar Pulau Jawa yang berlokasi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Kamis (23/2), diresmikan penggunaannya oleh Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah. 

Sebagai tanda resminya penggunaan laboratorium tersebut, Bupati melakukan penandatanganan prasasti dan penandatanganan naskah kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati HM Nurdin Abdullah dengan Direktur Seameo Biotrop Dr Bambang Purwantara. 

Penandatanganan naskah MoU tersebut disaksikan Wakil Ketua DPRD Bantaeng Alim Bahri, Ketua Tim Penggerak PKK Hj Lies F Nurdin, para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), unsur Muspida, dan para Dekan Fakultas Pertanian berbagai perguruan tinggi di Sulsel. 

Bupati berharap, kehadiran laboratorium yang dikerjasamakan dengan Biotrop ini akan lebih memantapkan daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini menjadi Kabupaten Benih Berbasis Teknologi. 

"Ini sudah lama dinanti-nantikan. Bahkan sejak dua tahun lalu, kami sudah me-launching daerah ini menjadi Kabupaten Benih Berbasis Teknologi karena kami optimistis akan dibantu oleh Biotrop," ujar Bupati. 

Kehadiran laboratorium kultur jaringan ini sekaligus menjadikan Kabupaten Bantaeng menjadi daerah pertama kali yang memiliki laboratorium yang mampu mencetak bibit unggul, urainya. 

Khusus pengembangan talas, Bupati berharap juga mampu menjawab permintaan pasar Jepang sebanyak 360 ribu ton/tahun. Komoditi yang juga dikenal dengan nama Satoimo ini merupakan produk pertanian berdaya jual tinggi, urainya. 

"Inilah terobosan baru yang akan mengangkat sektor pertanian Sulsel, khususnya Kabupaten Bantaeng karena pembangunan pertanian ditentukan oleh bibit," ucap Bupati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar