Jumat, 24 Februari 2012

Gubernur akan Razia Buah Impor Masuk Sulsel



JUMAT, 24 FEBRUARI 2012

MAKASSAR,  - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, kemungkinan perlunya melakukan razia terhadap komoditas hortikultura impor berupa buah dan sayuran.
“Saya sudah bicara de­ngan Kapolda Kapolda Sulsel dan Sulbar Irjen Polisi Johni Waenal Usman untuk membantu pada suatu saat me­lakukan razia, namun tidak perlu dengan cara refresif,” katanya, Rabu, 22 Februari.
Razia itu, lanjutnya, akan dilakukan secara persuasif. Komoditas yang dianggap tidak membutuhkan impor, tidak perlu masuk ke Sulsel.
“Razia yang dilakukan untuk memberikan terapi persuasif yang dianggap tidak perlu, janganlah,”katanya terkait rencana pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89/2011 pada Maret, 2012.
Peraturan tersebut tentang Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan Sayuran Segar ke dalam Wilayah Indonesia memperketat pintu masuk buah dan sayur impor dari delapan menjadi empat pela­buhan.
Keempat pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Makassar, Sulsel, Tanjung Perak, Surabaya, Belawan, Sumatra Utara dan Bandara Soekarno Hatta,Tangerang. Peraturan ini rencananya diberlakukan pada ­Maret 2012.
“Ini harus diluruskan dari pusatnya karena memang regulasi yang ada membuka pelabuhan kita, ini juga harus hati-hati karena kapan kita tutup pelabuhan kemungkinan juga bersoal nanti, bukan lagi pelabuhan keluar masuk nasional atau internasional. Jadi dilematis,” jelasnya.
Sikap penolakan Sulsel terhadap komoditas hortikultura impor dilakukan untuk melindungi petani daerah. “Kalau saya tidak bilang begitu habis saya punya petani. Saya minta beberapa kabupaten untuk mempersiapkan sayur dan buah. Kabupaten Bantaeng, Pinrang, Enrekang, Gowa dan beberapa kabupa­ten lain sangat serius. Kalau saya tidak “protect” mereka juga akan marah,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerja lain yang harus dijaga dan banyak kebutuhan masyarakat yang masing tergantung dengan segala macam termasuk dengan komoditas impor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar