Sabtu, 31 Maret 2012 | |
![]() MAKASSAR – Produksi ikan bandeng di Sulsel pada tahun lalu meningkat 4,75% atau sekitar 82.402 ton dibandingkan 2010 yang mencapai 78.187 ton. ”Kontribusi paling besar dari Kabupaten Pinrang,yakni 17.402 ton. Disusul Kabupaten Wajo 15.923 ton dan Pangkep 11.428 ton,” kata Kepala Bidang Budi Daya Perikanan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulsel Sulkaf S Latief di Makassar, kemarin. Dari beberapa daerah di Sulsel,kenaikan terjadi di Pinrang mencapai 17.812 ton dan Wajo 8.287.7 ton.Namun,Pangkep justru mengalami penurunan dan hanya mencapai 8.287 ton pada 2011.“Penurun produksi di Pangkep karena sebagian tambaknya tidak pernah dikeringkan. Akibatnya, banyak bibit ikan yang mati,” katanya. Apalagi, rata-rata tambak ikan bandeng yang ada di daerah tersebut merupakan tambak tua.“Secara agregat, jumlah produksinya meningkat dibanding 2010,”paparnya. Berdasarkan data DKP Sulsel pada 2011,luas tambak yang ada saat ini ada sekitar 100.000 hektare (ha).“Hampir 70% untuk ikan bandeng,termasuk untuk budi daya udang,”katanya. Sementara itu,Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sulsel Rahman Daeng Tayang berharap, sektor perikanan diberikan bantuan pendanaan. “Sampai saat ini perikanan budi daya belum tersentuh,” ujarnya. Padahal, potensi perikanan Sulsel sangat besar dan harus diberikan perhatian untuk peningkatan produksi.“Tentu harus ada kerja sama dengan pemerintah dan pemodal,” pungkas dia. umran la umbu |

Gubernur
Sulawesi Selatan H. Syahrul Yasin Limpo, menghadiri puncak peringatan
Hari jadi ke-631 Kab. Wajo Kamis, 29 Maret 2012 yang berpusat di
Lapangan Merdeka Kabupaten Wajo dan menyampaikan turut prihatin atas
aksi mahasiswa di Makasar yang terlibat bentrok dengan aparat
kepolisian dan meminta agar demo penolakan rencana kenaikan harga BBM
yang terjadi itu tetap menjaga kondisi daerah tetap kondusif dan
berharap tidak ada korban yang jatuh akibat unjuk rasa BBM ini dan
perlu adanya kebersamaan demi terciptanya ketentraman di Sulawesi
Selatan seperti yang terjadi di Makassar bentrokan penolakan BBM dan
saya kira aparat sudah bekerja dengan baik.
Pada
kesempatan itu Gubernur melantik dan mengukuhkan pengurus komunikasi
intelejen Daerah (Kominda) Kabupaten Wajo Pusat Komunikasi Gerakan Bela
Negara (Puskom GBN) kabupaten wajo, dan forum kewaspadaan dini
Masyarakat (FKDM) Kabupaten Wajo di Baruga Weccudai, Rumah Jabatan
Bupati. Setelah selesai pelantikan Gubernur meminta ketiga lembaga yang
dikukuhkan itu terlibat secara bersama sama untuk menjaga kedamaian dan
ketentaraman di wilayahnya masing-masing pasalnya, yang maju tanpa
adanya jaminan keamanan yang baik , diera orde baru selalu dikatakan
bahwa stabilitas berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat .
Negara
hanya akan baik kalau tidak ada ribut-ribut, suatu negara dan
pemerintahan akan baik jika ada ruang bagi para pengusaha dan industeri
investasi tumbuh dengan baik disuatu wilayah. Investasi tidak akan
masuk kalau daerah tidak aman pengusaha, pedagang, pemilik pemilik toko
hanya akan berjalan jika tidak ada ribut-ribut, akselerasi perekonomian
disulsel mencapai Rp.117 triliun sementara di Kabupaten wajo dinilai
pertumbuhan ekonomi sangat baik dengan begitu, inilah yang harus kita
jaga dan menjadi bagian dari tugas ketiga lembaga ini.