SENIN, 02 APRIL 2012

Makassar,
-- Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengimbau agar semua kepala
daerah yakni bupati/walikota, hingga camat dan kepala pasar turun
langsung ke lapangan melakukan normalisasi harga. Tujuannya, agar harga
kebutuhan pokok di pasaran tidak melambung tinggi.
"Kemarin
juga pas ada isu kenaikan harga BBM, terjadi normalisasi, bukan
ledakan. Sekarang, pasca keputusannya ditunda, harus dilakukan
normalisasi," kata Syahrul, di saat dimintai tanggapannya terkait
kenaikan harga kebutuhan pokok, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (2/4).
Syahrul
mengungkapkan, ketika terjadi eskalasi, maka akan dilakukan penanganan
secara bertahap. Mulai dari pengamatan rutin, pemantauan buble stock,
cek distribusi hingga pada level tertentu dilakukan penanganan dan
operasi pasar.
"Saya
berharap, setelah ada penundaan ini semuanya bisa normal kembali.
Disperindag juga harus melakukan tugas fungsionalnya. Saya kira, kalau
semua sudah turun tangan semuanya bisa diatasi," ujarnya.
Gubernur
mengungkapkan, aksi-aksi anarkis yang terjadi belakangan ini juga
berdampak pada perekonomian Sulsel. Paket-paket wisata di beberapa
tempat harus dijadwalkan ulang, serta ada beberapa agenda MoU yang harus
tertunda.
"Kalau
ada kontraksi, biasanya berdampak langsung pada perekonomian. Kemarin,
saya ke Trans Studio diberitahukan ada paket yang harus dijadwalkan
ulang," ungkapnya.
Bupati Gowa dua periode itu berharap, semua pihak bisa berjalan normatif. Mahasiswa dan aparat bisa berjalan baik.
"Saya tidak katakan kalau kondisinya sudah pulih, tapi normatif. Bukan demonya yang buat risau, tapi anarkisnya," tuturnya.
Ia
menambahkan, kondisi yang normatif akan membuat perekonomian kembali
berjalan baik. Karenanya, status siaga satu tinggal menunggu waktu saja
untuk mencabutnya.
"Siaga satu tinggal tunggu waktu saja. Kita semua berharap, semuanya berjalan normatif," tambahnya.(Dewi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar