Selasa, 08 Mei 2012

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tertinggi di Indonesia


SELASA, 08 MAY 2012 

MAKASSAR,  – Makassar yang merupakan pusat pengembangan Industri di kawasan Timur Indonesia, mampu membawa Sulawesi Selatan dan Sulawesi  menempati posisi tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dari 2004-2009 pertumbuhan ekonomi di Sulawesi rata-rata 6,7 persen per tahunnya, disusul daerah lainnya. Seperti Jawa dan Bali tumbuh 5,6 per­sen, Sumatera 4,2 persen pertahun, Nusa Tenggaran, Maluku dan Papua 3,9 persen serta paling rendah pulau Kalimantan yang tumbuh 3,8 pertahunnya.
Hal itu dijelaskan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, yang membidangi Keuangan Negara, Perbankan dan Perencanaan Pembangunan Nasional, Dr Harry Azhar Azis MA, di sela-sela lokakarya Regional di Hotel Imperial Arya Duta, Senin 7 Mei.
Dalam kegiatan yang meng­usung tema Kebijakan Relokasi Industri Nasional dan Makassar Sebagai Pusat Pengemba­ngan Industri di Kawasan Timur Indonesia ini, membahas tentang laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang naik turun.
Meskipun laju pertumbuhan di daerah Sulawesi, Jawa-Bali dan Sumatera terus melakukan pe­ningkatan, daerah Papua-NTB-NTT sendiri menunjukkan laju pertumbuhan yang lambat.
Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Papua tidak konsisten, terlihat pada 2005 silam pertumbuhan ekonomi 36,4 persen dan 2006 lalu berkontraksi mencapai -17,1 persen.
Dalam kerangka tersebut untuk mencegah makin melebarnya ke­timpangan ekonomi antar wilayah perlu upaya untuk mendorong penyebaran pusat-pusat pertumbuhan baru di Indonesia.
“Dengan hanya mengandalkan Jawa atau hanya Jabodetabek sebagai pusat pertumbuhan tidak cukup kuat untuk menghela perekonomian nasional,” jelas Harry Azhari.
Untuk lebih mendorong pusat pertumbuhan baru maka dibutuhkan peningkatan daya saing wilayah. Dalam hal ini, kata Harry, peningkatan daya saing wilayah menjadi salah satu factor dalam pengembangan ekonomi wilayah. Pengembangan wilayah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi dan desentralisasi.
Untuk itu diperlukan upaya yang lebih serius dari pemerintah pusat untuk ,endorong penyebaran pusat-pusat pertumbuhan terutama dengan berbasis aktifitas ekonomi di pulau-pulau besar. Strategi paling efektif dalam menstimulasi pusat-pusat pertumbuhan baru didaerah adalah melalui kebijakan relokasi industri.
Kebijakan relokasi Industri ke daerah secara teoritik dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi khususnya di daerah yang cenderung mengalami stagnasi dalam kinerja ekonomi.
“Melalui kebijakan industrialisasi di luar jawa atau daerah yang stagnan tersebut, akan mendorong penciptaan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran,” akunya. “Percepatan industrialisasi juga akan mendorong peningkatan value added yang dapat menyebar kepada pelaku ekonomi dan sekaligus bagi daerah dan ekonomi nasional secara keseluruhan,” tambah Harry Azhari. (mg3/mri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar