SELASA, 03 JULI 2012
MAKASSAR, - Bank syariah di Sulsel memiliki kinerja kerja yang lebih
baik, betapa tidak market sharenya mencapai 5,2% , hingga bulan Mei
kemarin. Angka ini melampaui market share nasional yang mencapai 4,1%.
Bahkan diprediksi jumlahnya akan terus merangkak naik seiring ada trend
positif dari kinerja bank syariah yang ada di Makassar. Baik itu dari
segi penyaluran kredit dan dalam menghimpun dana masyarakat.
Hal ini berdasarkan data Bank Indonesia (BI)yang dikemukakan Deputi
Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulawesi, Maluku, dan Papua
(Sulampua), Arief Budi Santoso di Kantor BI Makassar Jalan Jend
Sudirman, Senin, 2 Juli.Arief optimisi jika bank syariah di daerah ini
akan terus berkembang. Apalagi market share ini sudah melampui market
share nasional, terlebih lagi jika dibandingkan dengan daerah lain.
“Kalau dilihat dari catatan yang ada, trendnya bank syariah di daerah
ini sangat pesat perkembangan, aopalagi mereka sudah mampu melewati
market share nasional,” terangnya.
Dia mengakui bahwa jika dibandingkan dengan bank konvesional, bank
syariah memang masih jauh tertinggal. Namun kondisi ini masih bisa
dimaklumi karena keberadaan bank syariah bisa dikatakan masih baru,
termasuk jumlah bank syariah yang ada saat ini masih relatif kecil.
Dikatakannya, total aset perbankan syariah per April 2012 mencapai
Rp3,41 triliun. Sehingga ada peningkatan 64,79 % dibandingkan bulan
sebelumnya.
Arief melihat jika bank syariah belum maksimal di daerah ini, karena
jumlah bank syariah yang terbatas, sehingga pangsa pasar mereka juga
terbatas.
Arief melihat bahwa perkembangan bank syariah akan lebih pesat lagi,jika
bank syariah berani membuka cabang pada tingkat daerah, karena
jangkauannyalebih luas, pasalnya ekonomi Sulsel ditopang oleh 24
kabupaten dan kota yang ada.
Pengamat ekonomi syariah dari Unhas , Prof Halide menilai bahwa hingga
saat ini keberadaan bank syariah belum familiar dengan masyarakat.
Terutama bagi mereka yang awam. Sehingga masih perlu dilakukan
sosialisasi dan kampanye bagi masyarakat,seperti apa bank syariah
tersebut.
“Kendalanya yang saya tangkap adalah masih banyaknya masyarakat yang
belum paham seperti apa itu bank syariah, sehingga masih banyak yang
memilih bank konvesional,” ujarnya.
Olehnya itu, Prof Halide berharap agar pemerintah dan pengelola bank
syariah harus menerus melukan edukasi kepada masyarakat akan bank
syariah. Menurutnya hal ini penting, baik untuk perbankan sendiri maupun
masyarakat sebagai konsumen.
Guru besar Universitas Hasanuddin ini sepakat agar bank syariah
memperluas jaringannya dengan membuka cabang-cabang syariah di daerah,
sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk melakukan akses jika
bersentuhan dengan bank syariah. (mg4/mri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar