Selasa, 30 Oktober 2012

Pemprov: Jumlah Anak Putus Sekolah hanya 11.697 Orang



Senin, 30 July 2012
MAKASSAR– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengklaim jumlah angka anak putus sekolah di daerah ini sebanyak 11.697 orang. 

Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) 24 kabupaten/kota di Sulsel yang dilaporkan ke Disdik Sulsel pada tahun ajaran 2010- 2011.”Angka putus sekolah di Sulsel sebenarnya hanya 11.697 orang. Sedangkan data Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) sebanyak 131.000 anak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel Abd Jabbar di Makassar, kemarin.

Hal tersebut, kata Jabbar, sekaligus membantah keterangan Kepala Perwakilan United Nations Children’s Fund (Unicef) Wilayah Sulawesi, Maluku,dan Papua,Purwanta Iskandar yang mengatakan, kini terdapat sekitar 2,5 juta anak usia sekolah di Sulsel yang berada di luar sekolah. ”Jadi kalau ada data bahwa di Sulsel anak tidak sekolah sebanyak 2,5 juta anak, ini tentu membingungkan dan tentu diragukan validitasnya,” bebernya kepada SINDO. Menurut dia, berdasarkan data yang dilansir Kemendikbud baru-baru ini, terdapat 19.000 anak usia sekolah yang belum pernah mengenyam pendidikan.

Kemudian, 112.000 lainnya yang memang tidak bersekolah lagi. Sehingga, lanjut Jabbar, jika dilihat dari jumlah anak usia sekolah sebanyak 1,55 juta anak, dan yang bersekolah sebanyak 1,42 juta di 8.372 sekolah yang tersebar di Sulsel. Jabbar kembali mengklaim, angka putus sekolah di daerah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Pulau Jawa yang angkanya mencapai 553.000 anak.Jumlah ini tersebar di Jawa Tengah sebanyak 335.000 anak, di Jawa Timur 268.000 anak, dan Banten sebanyak 155.000 anak.

”Angka putus sekolah ini sudah menjadi masalah nasional, karena penyebabnya lebih kepada pemahaman mentalitas masyarakat,”akunya. Meski demikian, khusus Sulsel, Jabbar mengaku rendahnya angka putus sekolah akibat dari adanya intervensi pemerintah dengan mengambil alih pembiayaan masyarakat melalui program pendidikan gratis. Sebelumnya,Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga meragukan data yang dilansir Unicef tersebut.

Dia pun meminta Unicef untuk menyerahkan temuan tersebut dan dipadukan dengan data yang dimilik pemprov. Hal ini,kata dia,sangat penting untuk menemukan daerah dengan tingkat putus sekolah tertinggi sekaligus mencari solusi pemecahan masalah tersebut. wahyudi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar