Selasa, 30 Oktober 2012

Sulsel Ekspor Kakao Bersertifikat


Selasa, 30 Oktober 2012
 
MAKASSAR, -- PT Mars Symbioscience Indonesia, salah satu pengekspor kakao di Sulsel mempelopori ekspor kakao bersertifikat. Ekspor perdana 50 ton kakao bersertifikat dilakukan Senin, 29 Oktober.

Pelepasan dilakukan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang di pabrik pengolahan kakao Mars di Kawasan Industri Makassar (KIMA). Mars adalah perusahaan pertama yang membangun fasilitas penggilingan kakao di Makassar. Perusahaan ini mulai beroperasi Agustus 1996. PT Mars banyak membantu Pemprov Sulsel dalam mempromosikan kakao di pasar internasional.

"Sertifikasi adalah salah satu cara kami bekerja sama dengan badan-badan sertifikasi, rekanan rantai suplai dan petani kakao. Kami juga melakukan pembinaan melalui konsep 'farmer first' dan itu berjalan sudah lebih dari 16 tahun," kata Presiden Direktur PT Mars Symbioscience Indonesia, Ruud Enggers di sela ekspor perdana.

Untuk meningkatkan produktvitas petani kakao PT Mars juga banyak terlibat dalam pembentukan wirausaha, pembibitan, pelatihan dan rehabilitasi tanaman dan lahan. "Hingga tahun 2012, sekitar 4.000 hektare lagan dari perkebunan kakao Indonesia yang tersertifikasi. Target kami hingga tahun 2020 semua sudah tersertifikasi, terutama bahan baku dari Mars," jelas Ruud.

Semua proyek ekspansi dari Mars direncanakan selesai tahun 2013 nanti. Tim kakao berkelanjutan dari perusahaan asing asal Amerika Serikat ini berperan penting membawa Rainforest Alliance dan UTZ Certificate, dua lembaga sertifikasi terbesar dunia untuk produk kakao.

PT Mars juga kata dia, mengutus 50 ahli kakao terjun langsung ke petani kakao. Tujuannya meningkatkan kompetensi petani kakao sehingga bisa menghasilkan kakao berkualitas.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengatakan, apa yang dilakukan PT Mars dengan melakukan ekspor perdana bubuk kakao dan mentega kakao dari Sulsel itu patut dibanggakan.

Menurutnya PT Mars akan mengangkat citra dan brand kakao Sulsel di pasar internasional. "Dengan langkah tersebut, setidaknya, citra jelek biji kakao Sulsel yang kadang ditolak di pasar luar negeri mampu dihilangkan dengan adanya ekspor perdana produk kakao bersertifikat, yang selama ini sudah lama untuk diwujudkan," kata Agus.

Pada kesempatan itu, Wagub Sulsel juga meminta kepada PT Mars  untuk mempelopori terciptanya brand atau citra  kakao Sulsel di mata dunia. Sehingga jika orang menyebut kakao, maka secara otomatis pasti konsumen mencari kakao asal Sulsel.

Wagub Sulsel juga menyatakan bangga kepada PT Mars Symbioscience Indonesia yang telah mempelopori produk kakao yang ramah lingkungaan bebas dari pengaruh pestisida, di mana PT Mars secara langsung memberikan pelatihan dan bimbingan kepada petani kakao di daerah produsen. Misalnya di Luwu Raya, di mana PT Mars melakukan transfer pengetahuan kepada petani melalui pembukaan stasiun penelitian kakao yang ditempatkan di daerah Luwu.

"Untuk mendukung persiapan Sulsel sebagai sentra kakao dunia tahun 2020, kita sudah melakukan upaya perbaikan mutu kakao di sejumlah kabupaten melalui budidaya sambungan samping tanaman kakao dan juga peremajaan tanaman kakao di Luwu Raya dan daerah sentra produsen kakao lainnya," jelas Agus. (aci/upi)


Sumber: www.fajar.co.id/read-20121030003051-sulsel-ekspor-kakao-bersertifikat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar