Kamis, 23 Februari 2012

Pengukuhan Panitia Rencana Aksi Nasional HAM



Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, Hak Asasi Manusia (HAM) bukan hanya slogam . HAM bersifat universal, melekat pada setiap manusia dan tidak bisa dicabut. Gubernur menyampaikan hal tersebut usai mengukuhkan Panitia Rencana Aksi Nasional HAM Sulawesi Selatan Periode 2011 – 2014 dan Penanda Tanganan Nota Kesepakatan antara Balitbang HAM Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Pemprov. Sulawesi Selatan di Baruga Sangiaseri, Rabu, 23 Februari 2011.
Lanjut dikatakan, kebebasan bereskpresi bukan jadi kebebasan bertindak semuanya, jangan belenggu kebebasan orang lain. Ini penting dipahami, sangat penting sebab HAM bukan hanya slogan, Jangan atas nama HAM kemudian melanggar HAM orang lain.
dalam Sosialisasi HAM mengatakan, HAM adalah mandat konstitusi, maka mesti dilaksanakan meski itu tugas yang berat. Pastikan masyarakat dan aparat pahami HAM karena lucu kalau yang paham hanya masyarakat sementara aparat tidak. Kondisi Sulawesi Selatan saat ini menjadi salah satu daerah yang menghormati pluralism, kecuali mahasiswa yang suka tawuran. Secara umum daerah Sulawesi Selatan bagus dalam pelaksanaan dan penghormatan terhadap HAM. Tolong budayakan HAM, jangan rusuh. Hormatilah hak orang lain dan jangan kedepankan kekerasan.
Menurut, Ketua Panitia, Ranham, Agus Arifin Nu’mang, Harkristuti untuk pesan untuk memperhatikan anak perempuan di pedesaan yang masih terbatas, mudah-mudahan bisa ditingkatkan hak anak untuk sekolah dan akses pendidikan belum  sepenuhnya layak.
Pengukuhan Panitia Ranham Sulsel dan Penanda Tanganan Nota Kesepahaman Balitbang HAM Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Pemprov. Sulawesi Selatan ini juga dihadiri Kepala Balitbang HAM, Ramli Hutabarat serta Kepala Kanwil Kemenham Sulsel, Ririn Djati Purbawani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar