Rabu, 22 Februari 2012

Wagub: Pemerintah Harus Berani Tidak Impor


RABU, 22 FEBRUARI 2012 


MAKASSAR,-Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Agus Arifin Nu'mang menyatakan,Pemerintah harus berani tidak melakukan impor jika ingin mencapai surplus produksi pangan nasional.
Hal itu dinyatakannya pada pembukaan koordinasi dan sinkronisasi upaya peningkatan produksi tanaman pangan regional IV, wilayah Sulawesi, 20-22 Februari 2012 dikutip antaranews, Selasa dinihari WITA.
Kondisi pangan nasional, lanjutnya, tidak akan begitu terpengaruh jika kebijakan impor pangan dihentikan. "Hal ini juga terkorelasi dengan diversifikasi pa­ngan yang penting harga bisa bersaing," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah pusat juga perlu mempertimbangkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) minimal lima persen di atas harga pasar seperti yang berlaku di India.
"Tetapi kalau 30 persen di bawah harga pasar pasti bersoal, petani tidak mau," katanya yang menambahkan harus ada keberanian dan perubahan kebijakan perberasan nasional.
Menurutnya, dua langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai surplus produksi beras 10 juta ton pada 2012 yakni gerakan nasional mengurangi konsumsi beras dan peningkatan produksi. "Kami selalu berupaya di atas lima persen angka produksi," ujarnya.
Produksi padi Sulsel 2012 ditargetkan mencapai 5,2 juta ton termasuk program surplus dua juta ton dan Jagung 1,8 juta ton.
Ia menambahan, program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dilaksanakan pada 295 ribu hektare lahan dengan masing-masing bantuan benih senilai Rp89 miliar untuk beras, Rp22 miliar untuk jagung dan Rp10 miliar untuk kedelai.
Selain kebijakan, peningkatan produksi pertanian dan ketahanan pangan membutuhkan mekanisasi pertanian. "Sulawesi siap jadi penyangga pangan tapi juga membutuhkan perhatian khusus dari pusat," ucapnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar