Kamis, 31 Juli 2012 | |
MAKASSAR–
Kendati terjadi pergolakan harga bahan pokok di pasar tradisional,
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Operasi Pasar (OP) belum
mendesak dilakukan. Alasannya, kenaikan harga yang terjadi masih wajar. Menurut dia, jika kenaikan bahan pokok telah mencapai 10% hingga 12%,maka hal tersebut sudah menjadi warning bagi seluruh pemerintah daerah agar segera bertindak secara tepat. Salah satunya dengan menggelar OP untuk menstabilkan harga di pasar. “Yang jelas kalau harga sudah melewati batas 10%-12%, maka sudah jadi warning untuk segera melakukan stabilizer. Kita lakukan operasi pasar,” ungkapnya kemarin. Menurutnya, Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk melakukan OP bahan pokok.Kendati demikian, langkah tersebut akan ditempuh sebagai jalan terakhir jika harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1433 H tak terkendali. Anggaran sebesar Rp15 miliar tersebut diambil dari pos dana tidak terduga yang disiapkan dalam APBD Sulsel 2012 lalu. Pos dana tersebut hanya bisa dipakai dalam kondisi darurat, berupa bencana alam maupun bencana sosial. “Kalau memang harga kian bergejolak, kami siap turunkan kekuatas untuk menembus itu, dengan menggunakan dana kontigensi pemerintah,” pungkasnya usai mencanangkan pelaksanaan program pasar murah Ramadan di 27 titik pada 24 kabupaten/kota se Sulsel, yang dibuka di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, kemarin.. Mantan Bupati Gowa ini mengatakan, pasar murah tersebut dilaksanakan atas dukungan produsen dan distributor bahan pokok di daerah ini.Hal ini juga untuk menstabilkan harga bahan pokok di tengah masyarakat. “Ini pasar murah yang keempat kalinya kita gelar.Mungkin skalanya hanya sebuah pasar murah, tapi dibalik ini ada panggilan idealisme. Di saat rakyat membutuhkan uluran tangan kita dan kita terpanggil untuk meringankan beban,” katanya. Terpisah,Panitia Pelaksana Pasar Murah, Ellong Chandra menyebutkan, pihaknya menyiapkan sebanyak 23.000 paket bahan pokok untuk disebar di 27 titik di kabupaten/kota di Sulsel. Setiap paketnya diberi harga sebesar Rp50.000 dan berlaku di seluruh daerah.Harga ini diklaim lebih rendah 37% dibandingkan harga bahan pokok yang ada di pasar tradisional. Dia menambahkan, pasar murah ini dilaksanakan atas kerja sama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel, Bank Indonesia, bank swasta,BUMN,Kadinda. Kegiatan tersebut juga didukung oleh Kodam VII Wirabuana, produsen dan distributor kebutuhan pokok se Sulsel. “Kebutuhan pokok yang dijual telah dikemas dalam satu paket dengan harga yang lebih murah 37%dibandingkan harga di pasaran,”katanya. wahyudi |
Selasa, 31 Juli 2012
Gubernur: Operasi Pasar Belum Dibutuhkan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar