Selasa, 10 Juli 2012

Jalur Perintis-Tol Kurangi Kemacetan


Selasa, 10 Juli 2012 
Pemprov Anggarkan Pembangunan Jalan Rp10 M 

MAKASSAR, FAJAR -- Kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Perintis Kemerdekaan dapat sedikit terurai dengan pembangunan jalur alternatif tembus Jalan Tol Sutami. Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk pembangunan Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Ir Sutami, tahun ini.

Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Abdul Latief mengatakan, anggaran Rp10 miliar itu untuk pembangunan jalan sepanjang satu kilometer. Ruas jalur alternatif yang akan dibangun direncanakan sepanjang lima kilometer.
"Pembangunannya secara bertahap, jadi belum bisa tembus tahun ini. Hanya satu kilometer dahulu yang bisa dikerjakan untuk pematangan dan pengaspalannya. Tahun berikut dianggarkan lagi," kata Latief, Senin, 9 Juli.

Jalur alternatif ini direncanakan dimulai dari samping kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea. Rencana pembangunan dalam proses persiapan lelang.

Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang mengatakan, pembangunan jalur alternatif yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Tol Sutami sudah mendesak. "Bisa dibayangkan kalau Jembatan Tello rusak atau sangat padat, maka pengguna jalan akan lewat mana? Makanya perlu jalur lain," tuturnya.

Namun, pembangunan jalur alternatif ini juga perlu perencanaan matang. Pemprov Sulsel mempertimbangkan pembangunan jalan tersebut tidak dengan menimbun lahan, terutama pada lahan eksisting berupa rawa-rawa.

Selain pertimbangan lingkungan, juga harus mengantisipasi pertumbuhan kawasan pasca pembangunan jalan. Pengembangan kawasan seperti yang terjadi setelah pembangunan Jalan Tun Abdul Razak atau Jalan Hertasning Baru, tidak boleh terjadi di sepanjang jalur alternatif Perintis-Tol.

"Tidak boleh ada pengembangan kawasan seperti pembangunan perumahan dan lainnya. Kalau semua menimbun lahan akibat pertumbuhan kawasan, tidak ada lagi area resapan air. Air akan sulit mengalir," kata Agus.
Apalagi, jalur alternatif ini cukup dekat dengan Sungai Tello. Makanya, bila pemerintah memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membuka kawasan dengan menimbun semua lahan, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah banjir yang sulit teratasi di kemudian hari.

Salah satu perencanaan pembangunan jalan yang dipertimbangkan di kawasan ini dengan konsep jalan melayang. Selain mempertahankan kondisi lingkungan, juga bisa mengantisipasi penimbunan lahan oleh pertumbuhan kawasan akibat terbukanya akses jalan.

"Kita mau seperti jalan akses menuju Cengkareng atau jalur yang akan ke bandara di Surabaya. Rencananya seperti jalan melayang. Tidak ada pengembangan kota, hanya pembangunan jalan akses saja. (rif/pap)



Sumber: http://www.fajar.co.id/read-20120709194142-jalur-perintistol-kurangi-kemacetan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar