Rabu, 17 Oktober 2012

MAKASSAR: Pemprov Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Petra Foods Ltd,
produsen cokelat Delfi, segera membuka House of Chocolate pada November.
“Bulan depan atau nanti November [sudah dibuka] dengan Delfi, [House of
Chocolate] itu bisa jadi awal untuk membangkitkan industri cokelat di
Sulsel yang saat ini sudah mulai terlihat,” ujar Gubernur Sulsel Syahrul
Yasin Limpo kepada pers hari ini (17/10).
House of Chocolate merupakan konsep berupa galeri untuk memperkenalkan
produk cokelat Sulsel. Di sisi lain, Petra Foods, yang sahamnya tercatat
di Singapore Stock Exchange, merupakan induk usaha dari Delfi Marketing
Sdn Bhd yang berdiri di Malaysia dan memiliki pasar terbesar di Tanah
Air.
Produk perseroan terutama merupakan produk olahan cokelat termasuk
merek Top, Silver Queen, Twister, Ceres, Chacha, Take-it, Funtime dan
Treasures. (foto: chicago.cbslocal.com).
Menurut Syahrul, saat ini Pemprov Sulsel mencatat produksi cokelat di
daerah ini sudah mencapai 260.000 ton per tahun dari sebanyak 18 juta
pohon yang sudah tertanam.
“Dari jumlah [pohon dan produksi] itu, bisa menghasilkan Rp11 triliun
dalam 2 tahun. Harapan saya industri cokelat bisa besar, apakah Nestle
[produsen olahan susu dan coklat PT Nestle Indonesia] maupun Delfi atau
perusahaan lain,” ujarnya.
Dia juga mengatakan saat ini pihak Nestle siap memindahkan pabriknya
dari Jakarta ke Sulsel tetapi rencana itu belum juga tuntas hingga saat
ini.
Selain itu, produsen Delfi juga sudah mulai memanfaatkan produk cokelat
Sulsel meskipun belum mendirikan pabrik untuk memproduksi barang produk
akhir.
Untuk itu, lanjutnya, dia juga berharap jika nantinya pembangunan pabrik
cokelat terealisasi maka dana pembangunan tidak hanya dipinjamkan dari
bank asing tetapi juga bank lokal agar ada partisipasi modal. (yus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar