Rabu, 17 Oktober 2012

Rumah Sakit Jantung Pertama di Bangun di KTI


Rabu, 17 Oktober 2012

Peletakan batu pertama yang sekaligus menandai dimulainya pembangunan Pusat Jantung Terpadu  dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, H. Syahrul Yasin Limpo bersama Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo,  Prof  Abdul Kadir, Selasa, 16 Oktober 2012. Pembangunan proyek ini akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama pembuatan konstruksi hingga lantai empat dan tahap kedua dilanjutkan hingga delapan lantai.
Seluruh proyek konstruksi tersebut direncanakan akan rampung pada 2014 mendatang. Total anggaran yang digunakan mencapai Rp 171 miliar dan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Pusat Jantung Terpadu yang berada di bawah naungan RSUP Wahidin Sudirohusodo ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti poliklinik, emergency, COT, ICU, Cathlab, CVCU serta Intermediante untuk lantai satu sampai lantai tiga. Lantai empat hingga tujuh digunakan untuk ruang perawatan, sedangkan lantai delapan dimanfaatkan sebagai perkantoran.
Menurut Gubernur  bahwa kehadiran Pusat Jantung Terpadu di Kota Makassar ini, semakin mempertegas posisi Sulsel di KTI. Menurutnya gedung yang ditargetkan beroperasi 2014 mendatang ini, bukan hanya untuk melayani masyarakat di Sulsel, melainkan 16 provinsi lainnya yang berada di KTI. Kehadiran Pusat Jantung Terpadu ini sebagai wujud kepedulian pemerintah dan RSP Wahidin Sudirohusodo untuk memberikan pelayanan maksimal, khususnya terhadap pelayanan jantung.
Prof Abdul Kadir mengatakan Pusat Jantung Terpadu tersebut merupakan yang pertama di Kawasan Timur Indonesia.  Pembangunan gedung ini merupakan upaya untuk peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya di Sulsel.  Penyumbang kematian terbesar di Indonesia adalah penyakit jantung. Olehnya itu,berupaya mengembangkan pusat jantung terpadu dengan konsep pelayanan komprehensif, mulai preventif sampai rehabilitatif. Selain dijadikan sebagai pelayanan penyakit khusus jantung, gedung tersebut juga nantinya akan dijadikan sebagai pusat pengkajian kajian pendidikan jantung di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar