Rabu, 17 Oktober 2012

Bank Tertarik Biayai Ekspor Impor Sulsel


Rabu, 17 Oktober 2012

MAKASSAR – Berlimpahnya hasil bumi bernilai ekonomis tinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel) menarik perbankan untuk melakukan pembiayaan, khususnya bagi komoditi yang bernilai ekspor.

Salah satu yang paling diminati adalah kakao, rumput laut,dan biji nikel. Impor ke Sulsel juga kian menarik perhatian perbankan setelah Pelabuhan Soekarno- Hatta Makassar dijadikan sebagai satu dari empat pelabuhan pemasukan impor produk hortikultura di Indonesia. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Makassar bahkan telah menggelontorkan pembiayaan ekspor hasil bumi Sulsel sekitar 20% dari total pembiayaan BNI tahun ini. 

Namun total pembiayaan itu, dinilai masih kurang jika dibandingkan hasil bumi yang melimpah. Chief Executive Officer BNI Wilayah Makassar Muchoram mengatakan, pihaknya terus mendorong adanya peningkatan pembiayaan di sektor hasil bumi. Salah satu yang paling banyak diminati eksportir di Sulsel adalah rumput laut yang dihasilkan di daerah-daerah pesisir pantai bagian selatan Sulsel.

“Khusus untuk rumput laut, pembiayaannya digolongkan ke dalam KUR (kredit usaha rakyat) yang telah kami kerjasamakan dengan sejumlah perusahaan pengekspor yang banyak mengarahkan ekspornya ke negara-negara Asia, seperti Jepang, Malaysia dan Korea,” kata dia.

Walau rumput laut paling banyak diminati eksportir, namun kakao dan biji nikel merupakan komoditi ekspor yang paling besar menyedot dana. “Dari segi debitur, kami memang masih sangat rendah di pembiayaan sektor ini,namun dari sisi amount pembiayaan sudah 20%,”tuturnya.

Selain rumput laut, kakao dan biji nikel,sejumlah ko-moditi juga telah masuk dalam pembiayaan ekpor BNI.Hanya saja,jumlahnya kecil dan lebih banyak dipasok untuk kebutuhan domestik, seperti komoditi udang, ikan, dan produk olahan makanan yang tidak ditemukan di daerah lain.

Sementara itu, khusus untuk komoditi hortikultura,perbankan lebih banyak menyalurkan pembiayaan di sektor importir. Seperti yang dilakukan oleh PT Bank Central Asia (BCA) Makassar.Mulai tahun ini, BCA siap menyalurkan pembiayaan di sektor impor hortikultura.

Kepala Cabang Utama BCA Panakukang Makassar Elvriawati mengatakan, akan banyaknya produk hortikultura ke Makassar akan mendorong jumlah importir di daerah ini. Dalam kondisi tersebut, pembiayaan juga akan mengalir seiring dengan kian baiknya jaminan produk impor tersebut.

Tingginya ekspektasi perbankan untuk membiayaan ekspor impor khususnya untuk hasil bumi tidak lepas dari tingginya aktivitas ekspor impor di daerah ini. Walau tiga bulan terakhir, ekpor impor Sulsel mengalami pasang surut akibat sejumlah regulasi yang baru diterapkan pemerintah. rahmat hardiansya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar