SELASA, 28 FEBRUARI 2012
Jika Kesiapan Tenaga Listrik Tidak Memadai
MAKASSAR, - Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 9 persen. Namun, rencana tersebut diyakini sulit terealisasi jika tidak didukung kesiapan tenaga listrik dari PT PLN Sulselbar dan Tenggara.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel, La Tunreng, Senin, 27 Februari, mengakui target tersebut tidak bisa terealisasi. Hanya, perlu
dukungan dari pihak PLN untuk kesiapan tenaga listrik dan infrastruktur. Menurut La Tunreng berharap agar dua pembangkit baru dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
Apalagi,tahun ini diprediksi proyek-proyek pemerintah melalui Masterplan Perencanaan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Sulawesi sudah berjalan. La Tunreng mengatakan, dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk merealisasikan rencana pemerintah tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Humas PT PLN Sulselrabar dan Tenggara, Yamin Loleh, mengatakan kalau ketersediaan daya tahun ini sangat memadai. Pasalnya tahun ini, BLTD berbahan bakar MFO kurang lebih 95 MB sementara dipacu. Sistem pemasukan daya tersebut, diakui Yamin secara bertahap yakni tahap pertama 25 MB, tahap kedua 25 MB, tahap ketiga 45 MB, yang mana tahapan-tahapan tersebut sesuai dengan kebutuhan.“Rencananya pertengahan tahun akan rampung semua,”kata Yamin.
Bukan hanya itu BLTU Batu bara di Jenneponto juga sudah dapat difungsikan. “Intinya PLN di tahun ini dapat mendukung iklim investasi di Sulawesi selatan,”kata Yamin. Pihak PLN menjamin ketersediaan daya listrik untuk tahun ini. “Saya menjamin ditahun ini tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir,”tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar